Jumat, 09 Juli 2010

a father

Ya Tuhan,,saya sekarang duduk sendiri disini,dengan segala keangkuhan yang saya rasakan sekarang,, rasa emosi yg memuncak,,kepenatan yg luar biasa kekuatanya,,disaat hal-hal baik menjadi sangat menjauh dari harapan yg terlalu saya tinggikan Ya hari ini,kemarin dan saya tidak berharap untuk besok saya merasakan hal-hal seperti ini lagi.Disaat saya mulai menyalahkan Tuhan atas keadaan ini,adalah awal dai kejatuhan naluri saya sebagai manusia.Maafkan saya Tuhan,saya sudah terlalu sering menyalahkan diri saya,maka saya berhenti menyalahkan diri saya,lalu menyalahkanMu,maaf Tuhan..
Ketakutan pertama saya,,saya selalu dibayangi,kehilangan org tua saya dalam waktu dekat ini,,saya benci sekali membicarakan masalah ini,saya takut kehilangan mereka,saya tidak mau mereka mendahului saya,,saya mau duluan ke tempatMu,maaf saya terlalu naïf dalam hal ini,krn kecintaan saya terhadap mereka,tiap malam membayangkan nya saja menggalaukan saya tiba-tiba,ada apa ini sebenarnya,saya ingin mengungkapkan ini tp berat sekali buat saya Papah saya,lelaki terbaik dalam hidup saya,tidak pernah mengeluh tentang apapun,tidak seperti saaya,,tanggung jawab yg dia berikan untuk keluarga ini sangat luar biasa,memang hal apapun yg saya lakukan untuk menyenangkan papah saya,tidak pernah cukup,tidak cukup karena,memang dia bukan org yg seperti itu,tidak ekspresif terlalu pragmatis,ya seperti itulah dia,sekarang papah saya sudah terlihat tua,dan saya baru menyadari nya dewasa ini..saya bersumpah saya akan menyenangkan papah saya sesuai apa yg di otak saya saat ini,
“i can be a Father someday but it takes a hundred years
maybe, to be a great father like u now”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar